Rabu, 14 Desember 2016

Pengertian, Ciri-ciri dan Jenis-jenis/Macam-macam Pantun

PENGERTIAN, CIRI-CIRI, DAN JENIS-JENIS PANTUN


v  PENGERTIAN PANTUN
Pantun merupakan puisi melayu lama asli indonesia yang terdiri dari sampiran dan isi dengan rima a-b-a-b. Kata “pantun” berasal dari bahasa jawa kuno yaitu “tuntun”, yang berarti mengatur atau menyusun. Pantun merupakan sebuah karya yang tidak hanya memiliki rima dan irama yang indah, namun juga mempunyai makna yang penting. Menurut R.O. Winsted, seorang pengkaji budaya melayu menyatakan bahwa pantun bukanlah sekadar gubahan kata-kata yang mempunyai rima dan irama, tetapi merupakan rangkaian kata indah untuk menggambarkan kehangatan cinta, kasih sayang, dan rindu dendam penuturnya. Dengan kata lain, pantun mengandung ide kreatif dan kritis serta padat kandungan maknanya. 
Pantun pada awalnya merupakan karya sastra indonesia lama yang diungkapkan secara lisan, namun seiring berkembangnya zaman sekarang pantun mulai diungkapkan tertulis. Pantun sering juga disebut sebagai suatu karya yang dapat menghibur dan juga mendidik serta juga menegur. Pantun sebagai suatu ungkapan perasaan dan juga suatu pikiran, dikarenakan ungkapan itu disusun dengan kata-kata yang sedemikian rupa sehingga dapat sangat menarik untuk didengar atau juga dibaca. Pantun tersebut menunjukkan bahwa indonesia mempunyai ciri khas tersendiri untuk dapat mendidik dan juga menyampaikan hal yang bermanfaat.
Pantun adalah bentuk puisi Indonesia (melayu), dimana tiap baitnya (kuplet) biasanya terdiri dari empat baris yang bersanjak (a-b-a-b), tiap larik biasanya terdiri atas empat kata, baris pertama dan baris kedua biasanya untuk tumpuan (sampiran) saja sedangkan pada baris ketiga dan keempat merupakan isi; peribahasa atau sindiran”. Menurut kamus Besar Bahasa Indonesia (2008), semua bentuk pantun terdiri atas dua bagian yaitu: sampiran dan isi. Sampiran adalah dua baris pertama, kerap kali berkaitan dengan alam (mencirikan budaya agraris masyarakat pendukungnya), dan biasanya tak punya hubungan dengan bagian kedua yang menyampaikan maksud selain untuk mengantarkan rima/sajak. Dua baris terakhir merupakan isi, yang merupakan tujuan dari pantun tersebut.

v  CIRI-CIRI  PANTUN
Menurut Abdul Rani (2006) menyebutkan bahwa ciri-ciri dari sebuah pantun adalah sebagai berikut:
o     Pantun memiliki bait, setiap bait pantun disusun oleh baris – baris. Satu bait terdiri dari 4  baris.
o     Setiap baris terdiri dari 8-12 suku kata.
o     Setiap baris terdiri dari 4 – 6 kata.  
o     Setiap bait pantun terdiri atas sampiran dan isi. Baris pertama dan kedua merupakan sampiran, baris ketiga dan keempat merupakan isi. (Walaupun sampiran tidak berhubungan langsung dengan isi, namun lebih baik apabila kata – kata pada sampiran merupakan cerminan dari isi yang hendak disampaikan)
o     Pantun bersajak a-b-a-b atau a-a-a-a (tidak boleh a-a-b-b atau sajak lain)

v  STRUKTUR PANTUN
Teks pantun hanya tersusun oleh 2 elemen sehingga menjadi suatu teks yang utuh, yaitu sebagai berikut:
o    Sampiran: terletak di 2 baris pertama dan umumnya tidak ada hubungan dengan bagian kedua (isi).
o    Isi: terletak di 2 baris terakhir dimana merupakan tujuan dari pantun tersebut.
Tetapi terkadang bentuk sampiran membayangkan isi dari pantun, dan posisi sampiran tidak bisa ditukar dengan isi. Menurut Sutan Takdir Alisjahbana, fungsi sampiran terutama menyiapkan rima dan irama untuk mempermudah pendengar memahami isi pantun. Ini dapat dipahami karena pantun merupakan sastra lisan. Meskipun pada umumnya sampiran tak berhubungan dengan isi kadang-kadang bentuk sampiran membayangkan isi. Sebagai contoh dalam pantun di bawah ini:
Air dalam bertambah dalam
Hujan di hulu belum lagi teduh
Hati dendam bertambah dendam
Dendam dahulu belum lagi sembuh

v  SYARAT-SYARAT PANTUN
Adapun syarat-syarat yang harus diperhatikan dalam membuat sebuah pantun adalah sebagai berikut:
o    Satu bait pantun terdiri dari 4 baris.
o    Baris ke-1 dan ke-2 adalah sampiran dan baris ke-3 dan ke-4 adalah isi pantun.
o    Satu baris pantun terdiri dari 8 - 12 suku kata.
o    Pantun bersajak a-b-a-b.

v  KAIDAH  KEBAHASAAN  TEKS  PANTUN
Kaidah kebahasaan yang dipakai dalam teks pantun sangat berbeda dengan teks anekdot,  berikut ciri kebahasaannya:
1.         Diksi
Diksi adalah pilihan kata yang tepat dan cocok dalam penggunaannya guna menyampaikan gagasan sehingga diperoleh dampak tertentu seperti yang diharapkan.
2.         Bahasa kiasan
Bahasa kiasan adalah bahasa yang digunakan pelantun untuk menunjukkan makna secara tidak langsung. Umumnya berupa peribahasa/ungkapan.
3.         Imaji
Imaji adalah penggambaran yang diciptakan oleh pelantun secara tidak langsung. Sehingga seolah-olah digambarkan dalam teks pantun dapat dilihat (imaji visual), didengar (imaji auditif), atau dirasa (imaji taktil).
4.         Bunyi
Bunyi, biasanya muncul dari kiasan, imaji, serta diksi yang diciptakan ketika menuturkan pantun. Dalam bunyi, akan terlihat unsur rima (rhyme) dan ritme (rhytm). Rima merupakan unsur pengulangan bunyi pada pantun, sedangkan irama adalah turun naiknya suara secara teratur. Bunyi selain untuk memperindah bunyi pantun, diciptakan juga agar pelantun dan pendengar lebih mudah mengingat serta mengaplikasikan pesan moral dan spiritual yang terdapat dalam teks pantun.

v  JENIS-JENIS  PANTUN
Berdasarkan pada siklus kehidupan (usia), pantun dapat dibedakan menjadi beberapa bagian, yaitu sebagai berikut:
Ø   Pantun Anak-anak
Pantun anak-anak adalah suatu pantun yang berhubungan dengan suatu kehidupan pada masa anak-anak. Pantun tersebut dapat menggambarkan suatu makna kegembiraan maupun kesedihan.
Contoh  :
Burung camar di tepi pantai
Pantai indah banyak ombaknya
Jadilah kamu anak yang pandai
Sudah pasti banyak temannya

Ø   Pantun Orang Muda/Remaja
Pantun orang muda/remaja adalah suatu pantun yang berhubungan dengan suatu kehidupan pada masa muda. Pantun tersebut biasanya berartikan mengenai perkenalan, hubungan asmara, rumah tangga, dan perasaan (kasih sayang, iri, dll), serta juga nasib.
Contoh  :
Manis manis segandu gula
Lebih manis sesendok madu
Manis manis senyum si janda
Lebih manis senyum bibirmu

Ø   Pantun Orang Tua
Pantun orang tua adalah suatu pantun yang berhubungan dengan rrang dewasa (tua). Biasanya mengenai suatu adat budaya, agama, nasihat, dan lain sebagainya.
Contoh  :
Supaya tangan tidak terluka
Jangan dikepit hulunya kapak
Supaya Tuhan tidak murka
Jangan sakiti Ibu dan Bapak

Berdasarkan pada segi bentuknya, pantun dapat dibedakan menjadi beberapa bagian, yaitu sebagai berikut:
Ø   Pantun Biasa
Contoh  :
Malam hari main kulintang
Ditemani sobat tersayang
Bagaimana hati tidak bimbang
Kepala botak minta dikepang

Ø   Pantun Seloka (Pantun Berkait)
Seloka ialah pantun berkait yang tidak cukup dengan satu bait saja, karena pantun berkait merupakan jalinan atas beberapa bait.
Ciri-ciri seloka :
1.        Baris kedua dan keempat pada bait pertama dipakai sebagai baris pertama dan ketiga di bait kedua.
2.        Baris kedua dan keempat pada bait kedua dipakai sebagai baris pertama dan ketiga di bait ketiga.
3.        Dan seterusnya.
Contoh  :
Bait I     :
Taman melati di rumah-rumah (baris I)
Ubur-ubur sampingan dua (baris II)
Kalau mati kita bersama (baris III)
Satu kubur kita berdua (baris IV)
Bait II   :
Ubur-ubur sampingan dua (baris I)
Taman melati bersusun tangkai (baris II)
Satu kubur kita berdua (baris III)
Kalau boleh bersusun bangkai (baris IV)

Ø   Talibun
Talibun adalah pantun yang jumlah barisnya lebih dari 4 baris dan satu bait pantun talibun harus genap tiap barisnya, misalnya 6, 8, 10 dan seterusnya.
Dengan catatan :
JIka satu bait berisi 6 baris, maka 3 baris pertama ialah sampiran dan 3 baris sisanya ialah isi. Sedangkan untuk sajaknya menjadi a-b-c-a-b-c.
Jika satu bait berisi 8 baris, maka 4 baris pertama ialah sampiran dan 4 baris sisanya ialah isi. Sedangkan untuk sajaknya menjadi a-b-c-d-a-b-c-d.
Contoh pantun seloka 6 baris:
Kalau anak pergi ke pekan
Yu beli belanak pun beli
Ikan panjang beli dahulu
Kalau anak pergi berjalan
Ibu cari sanak pun cari
Induk semang cari dahulu

Contoh pantun seloka 8 baris:
Pergi merantau ke negeri seberang
Janganlah lalai membawa makanan
Jika tersesat ingatlah peta yang dibawa
Serta jangan malu datangi orang untuk bertanya
Jika engkau berniat baik kepada semua orang
Niscaya kebaikan pula yang engkau dapatkan
Sudahlah engkau akan dapat pahala
Di dunia pun engkau akan hidup bahagia

Ø   Pantun Kilat (Karmina)
Ciri-ciri pantun kilat (karmina) adalah sebagai berikut:
1.        Setiap bait terdiri dua baris.
2.        Baris pertama merupakan sampiran, baris kedua merupakan isi.
3.        Bersajak a-a.
4.        Setiap baris terdiri dari 8-12 suku kata.
Contoh  :
Dahulu parang, sekarang besi
Dahulu sayang, sekarang benci


Berdasarkan pada segi isinya pantun dapat dibedakan menjadi beberapa bagian, yaitu sebagai berikut:
Ø   Pantun Jenaka
Pantun jenaka ialah pantun yang berisikan mengenai hal-hal lucu dan juga menarik.
Contoh  :
Pohon menangis di tepi rawa
Tempat nenek tidur beradu
Sedang menangis nenek tertawa
Melihat kakek bermain gundu

Ø   Pantun Nasihat
Pantun nasihat ialah suatu pantun yang berisikan mengenai suatu nasihat, yang bertujuan untuk mendidik, dengan cara memberikan suatu nasihat mengenai moral, budi perkerti, dan lain sebagainya.
Contoh  :
Manis jangan lekas ditelan
Pahit jangan lekas dimuntahkan
Mati semut karena manisan
Manis itu bahaya makanan

Ø   Pantun Agama
Pantun agama ialah sebuah pantun yang berisi petuah atau nasehat yang bermakna sangat dalam sebagai sebuah pedoman dalam menjalani hidup. Umumnya pantun agama ini isinya berupa kata-kata yang bisa mendorong seseorang untuk selalu berbuat baik dan tidak melanggar aturan agama baik untuk kepentingan diri sendiri maupun orang lain.
Contoh  :
Banyak bulan perkara bulan
Tidak semulia bulan puasa
Banyak tuhan perkara Tuhan
Tidak semulia Allah Yang Esa

Ø   Pantun Adat Istiadat
Pantun adat istiadat ialah sebuah pantun yang kental dengan nuansa kebudayaan dan ada istiadat yang ada di tanah air.
Contoh  :
Kancil berlari mengejar rusa
Burung pipit memakan padi
Indah itu kepada bahasa
Martabat itu kepada budi

Ø   Pantun Teka-teki
Pantun teka-teki  ialah suatu pantu yang berisikan suatu teka teki, dan juga biasanya para pendengar atau juga pembaca akan diberi kesempatan untuk dapat menjawab atau menerka teka-teki pantun itu.
Contoh  :
Kalau hendak mengejar tupai
Jangan lupa membawa baki
Kalau anda memanglah pandai
Binatang apa tanduk di kaki?
Jawaban :
Lintah merah turun ke kali
Pergi ke sawah mencari ketan
Jawabannya mudah sekali
Itu adalah si ayam jantan

Ø   Pantun Kiasan
Pantun kiasan ialah suatu pantun yang berisikan mengenai suatu kiasan yang biasanya untuk menyampaikan suatu hal secara tersirat.
Contoh  :
Berburu kepadang datar
Dapatkan rusa belang di kaki
Berguru kepalang ajar
Bagai bunga kembang tak jadi

Ø   Pantun Perkenalan
Pantun perkenalan adalah sebuah pantun remaja (orang muda) yang di dalamnya berisi tentang perkenalan diri atau bertanya.
Contoh  :
Burung gelatik bagus warnanya
Hinggap di paku alangkah cantiknya
Gadis cantik siapa yang punya
Bolehkan aku tahu namanya?

Ø   Pantun Percintaan
Pantun percintaan ialah sebuah pantun remaja (orang muda) yang isinya berhubungan dengan cinta atau asmara.
Contoh  :
Layang layang selayang pandang
putus benang terbang melayang
tiap waktu selalu terbayang
rasa berdebar hinga tak tenang

Ø   Pantun Perceraian
Pantun perceraian ialah sebuah pantun yang isinya mengenai perpisahan. Suasana dalam pantun berceraian adalah kesedihan dan duka cita. Orang yang saling mengasihi akan merasa sangat sedih bila berpisah dari orang-orang yang dikasihinya. Terlebih bila perpisahan itu untuk selamanya.
Contoh  :
Bagaimana datang ke Malaka
Malaka berperang dengan Belanda
Bagaimana menanggung duka
Duka kepergian karena cinta

Ø   Pantun Bersuka-cita
Pantun bersuka cita adalah pantun anak-anak yang menceritakan kegembiraan. Misalnya gembira karena dapat hadiah, bermain bersama teman, atau gembira karena hal lainnya.
Contoh  :
Kancil senang bila berkemah
Tendanya diberi air karomah
Kalau ayah pulang ke rumah
Selalu saja membawa hadiah

Ø   Pantun Berduka-cita
Pantun duka cita adalah pantun yang menceritakan kondisi susah atau sengsara. Misalnya susah karena hidup miskin, harus bekerja keras, ataupun karena menjadi anak yatim piatu.
Contoh  :
Sungguh harum bunga kamboja
Jika disiram tak pernah layu
Hati ini sungguh merana
Ditinggal ayah dan juga ibu

Ø   Pantun Beriba-hati
Beriba hati artinya bersedih. Pantun beriba hati berbeda dari pantun berduka cita. Pantun ini biasanya digunakan oleh orang dewasa.
Contoh  :
Ada semangka di atas batu,
Daunnya terap gugur melayang.
Tidak disangka jadi begitu,
Harapnya hati bukan kepalang

Ø   Pantun Nasib
Pantun nasib adalah pantun yang menceritakan keadaan diri. Pantun nasib biasanya menceritakan keadaan seseorang ketika berada di perantauan. Suku Melayu biasa merantau dan berdagang ke tempat yang jauh dari kampung halamannya. Mereka menceritakan rasa rindu, susahnya berdagang, atau sulitnya mengadu nasib di negeri orang melalui pantun. Dan pantun tersebut disebut pantun nasib.
Contoh  :
Pohon randu bunga selasih
Bila berteman jangan bergaduh
Sangat rindu dengan kekasih
Sayang badan sangatlah jauh

Ø   Pantun Pendidikan
Pantun pendidikan ialah sebuah pantun yang berisi tentang sesuatu hal yang berkaitan dengan pendidikan dan sekolah atau ilmu pengetahuan.
Contoh  :
Pohon jati kuat kayunya
Pohon nyiur tinggi batangnya
Murid sejati banyak ilmunya
Bekal mengabdi nusa bangsa

Ø   Pantun Kepahlawanan
Pantun kepahlawanan ialah sebuah pantun yang berisi tentang semangat kepahlawanan.
Contoh  :
Apalah makna membawa parang
Jikalau tidak membawa belati
Apalah makna ke medan perang
Jikalau tidak berani mati


DAFTAR PUSTAKA
http://ketahuisiapamereka.blogspot.co.id/2010/10/macam-macam-pantun-dan-contohnya.html
https://pantunseribu.blogspot.co.id/2014/09/jenis-jenis-pantun-berdasarkan-isinya.html
http://www.kelasindonesia.com/2015/03/penjelasan-dan-macam-macam-pantun-beserta-contohnya.html
http://www.kopi-ireng.com/2015/09/macam-macam-pantun.html

Demikianlah artikel tentang pantun yang meliputi pengertian pantun, ciri-ciri pantun, dan jenis-jenis / macam-macam mantun beserta contohnya. Bila anda ingin menambahkan contoh pantun lainnya, Silakan bisa ditulis lewat komentar. Terima kasih...



0 comments:

Posting Komentar